Kamis, 03 November 2011

Imajinasiku Dengan Nikita Willy

Aku bertemu seseorang gadis yang cantik dan menurutku sempurna didalam angkot. Kami berkenalan namanya nikita willy. Orangnya ramah dan tidak pelit. Kami berbicara sepanjang perjalanan, saat ku bilang haus dia memberiku minuman ale-ale.

Sepertinya dia tertarik kepadaku. Dia banyak tanya tentang diriku, siapa orangtuaku, apa pekerjaan mereka, berapa penghasilan perminggu dan berapa tabungan mereka dalam satu tahun.

Sebelum aku turun dari angkot nikita memberiku alamat dan nomor sepatunya, katanya beberapa hari lagi dia ulang tahun, dan menginginkan agar aku memberikannya hadiah.

ketika ingin membayar ongkos, aku merogoh kocek sakuku dan aku lupa membawa dompet, "oh..sial" aku bergumam. "jangan, biar aku yang bayar" sahut nikita.

Beberapa hari kemudian,

"oh tidak, aku lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahun nikita!!" aku bergegas ketoko sepatu terdekat. "berapa nomor sepatu yang anda cari tuan" tanya vicky shu pelayan toko. "36B" jawabku yakin.

Aku memilah dan memilih mana yang cocok buat nikita, "apa ada yang lebih bagus dari ini?" kutunjuk sepatu bermerek hit. "hmm...yang lebih bagus dari hit, yang lebih mahal banyak" jawabnya tegas.

"terlalu banyak pilihan, ini membuat kepalaku pusing" kataku, "cobalah ini tuan, bodrex bisa diminum kapan saja" serunya menirukan dede yusuf. Kuperhatikan ujung kuku sampai pangkal paha vicky shu hampir sama dengan punya nikita, kupikir untuk mencoba sepatu ini pada kakinya "sepatunya cocok dengan kaki saya tuan!". "baik aku ambil yang ini, tolong dibungkus kakinya".

Kini aku bisa memberikan sesuatu pada nikita. Sekarang cari alamat rumah nikita, kutelusuri semua jalan seperti yang tertera di kertas ini. Aku hampir putus asa dibuatnya.

Aku coba bertanya pada seorang gadis ayu yang duduk dihalte bis, dia tampak lusuh tapi tetap cantik, kurasa dia masih perawan ting-ting. Kudekati dia "permisi maaf mengganggu, boleh bertanya, tahu alamat ini? Dia diam...lalu menangis, aku panik, entah apa yang kulakukan. "hey...apa yang terjadi?? Aku coba menenangkan dia. "aduh mas, aku juga sedang mencari-cari alamat kekasihku, KEMANA...KEMANA...KEMANA..." dia teriak histeris. "sinting..." batinku lalu pergi menjauh.

Beberapa saat kemudian,

aku coba searching di GoogleMap. "Oh..ternyata disini!" aku memalingkan muka kepada tukang ojek "bang pedrosa, bawa aku kerumah nobita, Kebutt..!!".

Lebih lama daripada beberapa saat kemudian,

"sudah sampai...Anak muda!!" ujar pedrosa. "berapa??" tanyaku, "100rb!" jawabnya. "kenapa mahal sekali!" aku tersentak. "tuan duduk diatas leher saya, sekarang saya mau ke tempat mak erot untuk mendapatkan perawatan, otot leher saya kejang-kejang!" pukasnya.

Aku ke rumah nobita dan meminta doraemon meminjamkan baling-baling bambu "kenapa kau tidak menggunakan ini saja" ujar doraemon sambil mengeluarkan benda dari kantong ajaibnya "pintu kemana aja boleh".

Pintu itu langsung menuju rumah kediaman nikita. Betapa meriah suasana pesta ulang tahun yang digelar di dekat kolam renang itu. Ada olga, raffi ahmad, dan luna maya sebagai host acara itu. Ada pula para bintang tamu seperti, udin sedunia, raul lemos, dan ciripa.

Tibalah dimana nikita meniup lilin diatas kue tar, kami serentak bersama menyanyikan lagu ulang tahun. Aku dibelakang para hadirin undangan, aku tergesa berdesakkan maju ingin melihat dari dekat. "hey kawan, bukan kau saja yang ingin mengucapkan selamat kepada nikita, bersabarlah.." ujar ruhut sitompul, salah satu undangan.

Tiba waktu memotong kue, nikita memberi potongan pertama untuk kekasihnya, Barajuang Tampubolon, seorang pengacara. Aku terkejut tak percaya sampai tak sadar kujatuhkan kado yang kubawa sebagai hadiah untuk nikita.

Acara yang mewah itu ditutup oleh kembang api dan hiburan musik yang diisi beberapa band dan boyband terkenal, diantaranya teamlo, smosh, dan 7ikans.

Aku terduduk lemas disudut ruangan merenungi betapa kecewanya hati ini yang tidak mendapat tempat yang istimewa dihati nikita. "kalau tahu begini, pulangkan saja aku kerumah orang tuaku" pikirku. Tersentak aku didatangi peppy dan budi anduk "jangan bersedih, ini kami bawakan sosis so nice, enak dan bergizi".

Jamuan makanan ditempat itu memang begitu komplit, semuanya disponsori oleh farah quinn. Semua undangan menikmati hidangan dimeja itu. Tidak denganku, yang sedang galau. Aku hanya memperhatikan mereka, Begitu dongkolnya, aku nyeletuk "Mampus kau!" umpatku melihat sinta & jojo lemas, keracunan keong. Tapi menurut mereka "enak..Tau".

Disisi lain, ada syahrini kenyang menyantap soto betawi, "Alhamdulillah yah..sesuatu banget". Sedangkan briptu norman sedang bernyanyi dan berjoget chaiyaa chaiyaa. Personel 7icons teriak "gak..gak gak kuat" ikut lomba menghabiskan sebotol sambal pedas ABC.

Dengan langkah gontai aku pulang dari pesta itu, tanpa melirik nikita yang sedang bercanda mencoba menenggelamkan ade namnung.

Didepan gerbang aku menoleh kebelakang seraya mengucapkan "selamat tinggal amira". Dan ditepi jalan sudah ada yang menungguku "mau kuantar pulang dengan elang raksasaku.. kisanak??!!" tutur tinular.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar