Keadaan Alam sedang tak bersahabat kala itu.
Malam tanpa bintang cuaca kian gelap, hujan turun cukup deras. Angin kencang disertai gemuruh bersahut-sahutan. Nia rahmawati hanya duduk sendiri diruang tamu bersabar menunggu kekasihnya bernama yanto. Kebetulan malam itu adalah malam minggu, malam yang ditunggu-tunggu para kaum muda yang dimabuk asmara untuk bertemu (baca: kencan).
Nia adalah seorang gadis yang manis, sudah lulus sekolah tingkat atas namun tak melanjutkan ke perguruan tinggi. Anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan ali dan suminah. Kakak perempuan yang pertama sudah menikah dan ikut suaminya, sedangkan kakak laki-lakinya bekerja diluar kota. Kekasihnya yanto, seorang karyawan swasta bekerja di suatu perusahaan.
Di dalam rumah nia hanya sendiri duduk tak tenang."mungkin dalam perjalanan" pikirnya. Perasaannya harap-harap cemas sambil sesekali melengok dijendela menanti sang kekasih. Ibunya yang sejak waktu isya berkumandang berada ditetangga sebelah membantu menyiapkan keperluan hajatan beserta tetangga yang lain. Sedangkan ayahnya sedang tidak ada dirumah.
Sekarang sudah jam 20:30 Hujan masih turun, dilihatnya telepon rumah tetap ia tak berdering. Mungkin jika tak datang yanto akan meneleponya. Berulang kali nia memandang jam dinding belum juga ada tanda-tanda kehadirannya. "kemana sich nih orang, tidak biasanya telat begini. Jangan-jangan karna hujan kali yah dia tidak jadi datang" gerutu nia sambil kesal.
Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu. " nia.. ini aku" suaranya yang tak asing. Dengan sigap bergegas nia membukakan pintu, dihadapannya berdiri yanto sang pujaan hati. Dengan pakaiannya yang basah kuyup, dia berkata" maafkan aku nia, membuat kamu menunggu. tadi dijalan ada hambatan kecil, jadi sedikit terlambat". Nia menjawab" tidak apa-apa koq, yang penting kamu sudah datang". "nia..." Tiba-tiba yanto memeluk nia dan berkata "aku mencintai kamu... nia" wajah nia memerah. Walau agak kaget nia pun membalas ucapannya dan berkata "aku juga mencintai kamu".
Walau pelukan mesra, tapi nia merasa dingin saat menyentuh tubuh yanto.
"sudah...malu kalau dilihat tetangga" bisik nia. Nia menyuruh dia masuk ke dalam rumah 'tuk ganti pakaiannya. Dia sediakan handuk dan pakaian kering lalu menyuruh mengganti pakaiannya di kamar. Yanto mengambil handuk lalu menuju kekamar sedangkan nia menyuguhkan piring berisi roti bakar pemberian yanto.
Sepintas ada yang mengganjal dalam pikiran nia, biasanya yanto tiap kali datang dengan motor kesayangannya.
"ah..Mungkin sedang dibengkel" pikirnya. Waktu itu pikiran dan hatinya dipenuh oleh kebahagiaan, jadi tidak pedulikan hal sekecil itu.
Tak lama berselang, Tiba-tiba telepon rumah berbunyi ternyata dari sahabat nia bernama doni teman yanto juga, dia mengabarkan berita duka.
Doni: " halo..nia nia.. ini doni (gugup)".
Nia:"halo, iya..Don ada apa yah?"
Doni: "nia, kamu harus kuat mendengarnya yah, kamu sabar..nia!"
Nia:"iya..Memang ada apa don (penasaran)"
doni:"nia..Yanto, Yanto kecelakaan...Dan..Dan..Meninggal. sekarang jasadnya dibawa ke RS.Rawat Budi"
nia tak percaya:"kamu jangan bercanda doni, ini orangnya ada dirumah, dikamarku sedang mengganti pakaiannya yang basah"
doni:"aku tidak bercanda nia sungguh!! (berusaha meyakinkan). Tadi, sesaat sebelum kejadian kami bertemu dijalan, saat aku datang dia sedang membeli roti bakar. Kami sempat berbicara, Setelah dia kembali melaju sekitar 50 meter, diarah berlawanan sebuah mobil pick up melaju dengan kecepatan tinggi, kemudian oleng dan..disaat itulah menabrak motor yang dikendarai yanto."
*hening*
(yang didalam rumah nia adalah roh kekasihnya)
Nia tertegun, shock dan hampir tidak percaya atas semua keterangan yang diberikan oleh doni. Tubuhnya gemetar pikirannya kacau, lalu nia terhenyak, matanya terbelalak ketika melihat piring dan bungkus makanan diatas meja yang harusnya tersedia roti bakar ternyata hilang. Dia merasa baru beberapa menit menaruh makanan itu lalu mengangkat telepon.
Masih dalam keraguan dia menoleh ke arah kamarnya yang ia yakini didalamnya dimasuki oleh yanto. Gagang telpon ia lepaskan hingga jatuh kelantai secepat kilat nia bergegas ke kamarnya, dia masuk dan tak melihat siapa-siapa didalamnya. Hanya handuk dan pakaian ganti tercecer dilantai. Dia sudah tidak ada dikamarnya. Nia jatuh tersungkur.
Mulutnya menganga
seolah tidak
mempercayai apa yg
dialaminya. dia histeris menangis menyebut nama yanto.
ayahnya pulang dan terkejut seketika mendengar nia menjerit histeris. Ditemukannya nia sudah tak sadarkan diri.
*setelah nia siuman dan hatinya dapat ditenangkan oleh keluarganya, mereka berangkat menjenguk jasad yanto. Ibunda yanto hampir tak bisa mengendalikan diri setelah melihat jasad yanto,kemudian pingsan. Yang lebih bersedih adalah nia yang ditinggalkan sang kekasih dan cinta sejatinya dan tak dapat lukiskan betapa berdukanya ia. Dia masih mengenang dan ingat dengan apa yang ia alami semalam. Roh dari yanto datang untuk terakhir kalinya. Untuk melihat dan mengatakan kata cinta kepada nia sang kekasih hatinya.
Kamis, 15 September 2011
Cinta Di Kepergianmu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar