Selasa, 13 September 2011

Bidadari Tanpa Sayap

Aku berdiri dijendela kamar melihat air hujan membasuh bumi dipagi hari. Aku lelaki penyendiri yang menatap kegelisahan hujan. Tak tampak cahaya mentari berani menembus awan mendung beserta gemuruhnya. Tetes-tetes air hujan merekat dikaca jendelaku bagai ratusan mata menatapku yang sedari tadi memperhatikannya.



aku menatap balik kearah mereka seakan terhipnotis, mendadak serasa dingin perasaanku merasuk kejiwa. Kemudian mataku kembali melihat bayangan titik
nadir; lubang hitam. Sebuah lorong waktu yang kelam,
ujungnya tak dapat
ditangkap oleh pandangan
mata..aku melangkah kedalam,
semakin tenggelam, Larut
dalam kegelapan yang
mencekam. Tubuhku melayang hingga muncul didepanku sebuah pancaran
sinar.


Sebuah titik sinar yg mulai meredup
menarikku dan masuk didalamnya, semakin lama membesar dan
melebar. Sinar itu Membentuk
seperti dinding waktu..aku menembusnya seperti roh yang keluar dari jasadnya. Terpana mata ini seketika, dihadapanku sebuah taman
seindah surga. taman yg sederhana ditengahnya
dihiasi penuh bunga,
dibatasi oleh sungai kecil
bening penuh bebatuan.




Dari kejauhan ada sebuah
pohon yg rindang menarik perhatianku. aku melangkah kian mendekat,
seekor kupu-kupu seperti
menuntunku membawa
aku ketempat pohon itu
berada. Aku terkesima
dibawah pohon yg teduh terlindung dari pancaran
matahari, ada sosok
Bidadari Tanpa Sayap. Jantungku berdegup kencang saat memandangnya. Wajahnya cantik ayu nan mempesona. Matanya bagai batu shafir biru dgn
bibir merah delima,
wanginya aroma 1000
bunga bergaun putih sutra. Aku menatap takjub seperti segala keindahan alam semesta menyatu pada
tubuhnya. Sedang ia duduk
termangu
memandang kedua burung
merpati putih sedang
membangun sarang. Aku menghampirinya dgn
Sedikit canggung, dia menatap dgn tersenyum kepadaku.



Aku
Bertanya siapa dirinya, dia menjawab dia
adalah penjaga taman
tersebut, namanya wulan
maharani. Lalu dia berkata, "aku tetap disini menunggu
hingga waktunya tiba..".
Aku bertanya: "waktu untuk
apa?".dia menjawab."waktu hingga dirimu membawa
mahkota dari cahaya,
setelah itu kau bisa
membawaku kemana saja
yg engkau inginkan".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar