Senin, 29 Agustus 2011

Sebuah Photo Yang Menjadi Semangat Hidup(bag.3/habis)

Photo itu sangat berharga bagi gue karna tersimpan suatu kenangan yang mesra, kenangan saat dimana hati seorang pria polos hanya takluk pada seorang wanita.

Balik lagi kecerita dimana keadaan gue saat didalam kamar. Saat gue pandangi photo tersebut dalem-dalem, gue masih ke inget dia. entah perasaan darimana airmata gue menetes. Hati dan pikiran gue menyatu, terasa dingin sejuk menyelimuti tubuh gue.


yang ada dipikiran gue, kalau gue mati sekarang, gue engga akan pernah melihat, dan bertemu dengan dia lagi,
engga bisa ngucapin "hai, apa kabar,wen" atau "met ulang tahun, yahh..semoga panjang umur" disaat ulang tahunnya dan gue engga sempet ngucapin "smoga bahagia selamanya" di saat dia married nanti.

tapi hati gue ngebales ngomong 'elu mau seperti itu' mendingan elu minum deh, trus makan, semangat lagi, bangkit lagi, hidup lagi. Dan gue cuma bisa tarik napas panjang sambil memejamkan mata, kemudian ngebayangin dia yang ada disana. Gue buka mata dan sekali lagi pandangin photo itu dalem-dalem.

(sumpah gue masih meneteskan airmata) sekarang giliran mulut gue ambil bicara, guepun berkata "gue akan terus bertahan dan melanjutkan hidup ini, serta menunggu dan menunggu saat hari itu tiba. Saat dimana gue akan ketemu dengan loe lagi, secara langsung dihadapan gue. Gue pengen ngeliat elu tersenyum ceria didepan gue, dan gue bales senyuman juga.

karna bagi gue senyuman itu lebih berharga dan indah dari apapun. itulah harapan hidup gue, pengen ngeliat dia tersenyum sbg tanda kalau dia dahagia. Ngga peduli bagaimana keadaan gue, Asal loe bahagia walau dimanapun dengan siapapun.


setelah berkata semua itu, hati gue terasa tenang kembali, disamping gue masih ada makanan dan minuman buka puasa yg belum gue sentuh. Dan tanpa berpikir panjang gue abisin tanpa sisa sedikitpun. Abis kekenyangan guepun tertidur.
END .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar