Kamis, 15 September 2011

Cinta Di Kepergianmu

Keadaan Alam sedang tak bersahabat kala itu. Malam tanpa bintang cuaca kian gelap, hujan turun cukup deras. Angin kencang disertai gemuruh bersahut-sahutan. Nia rahmawati hanya duduk sendiri diruang tamu bersabar menunggu kekasihnya bernama yanto. Kebetulan malam itu adalah malam minggu, malam yang ditunggu-tunggu para kaum muda yang dimabuk asmara untuk bertemu (baca: kencan).

Nia adalah seorang gadis yang manis, sudah lulus sekolah tingkat atas namun tak melanjutkan ke perguruan tinggi. Anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan ali dan suminah. Kakak perempuan yang pertama sudah menikah dan ikut suaminya, sedangkan kakak laki-lakinya bekerja diluar kota. Kekasihnya yanto, seorang karyawan swasta bekerja di suatu perusahaan.

Di dalam rumah nia hanya sendiri duduk tak tenang."mungkin dalam perjalanan" pikirnya. Perasaannya harap-harap cemas sambil sesekali melengok dijendela menanti sang kekasih. Ibunya yang sejak waktu isya berkumandang berada ditetangga sebelah membantu menyiapkan keperluan hajatan beserta tetangga yang lain. Sedangkan ayahnya sedang tidak ada dirumah.

Sekarang sudah jam 20:30 Hujan masih turun, dilihatnya telepon rumah tetap ia tak berdering. Mungkin jika tak datang yanto akan meneleponya. Berulang kali nia memandang jam dinding belum juga ada tanda-tanda kehadirannya. "kemana sich nih orang, tidak biasanya telat begini. Jangan-jangan karna hujan kali yah dia tidak jadi datang" gerutu nia sambil kesal.

Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu. " nia.. ini aku" suaranya yang tak asing. Dengan sigap bergegas nia membukakan pintu, dihadapannya berdiri yanto sang pujaan hati. Dengan pakaiannya yang basah kuyup, dia berkata" maafkan aku nia, membuat kamu menunggu. tadi dijalan ada hambatan kecil, jadi sedikit terlambat". Nia menjawab" tidak apa-apa koq, yang penting kamu sudah datang". "nia..." Tiba-tiba yanto memeluk nia dan berkata "aku mencintai kamu... nia" wajah nia memerah. Walau agak kaget nia pun membalas ucapannya dan berkata "aku juga mencintai kamu".

Walau pelukan mesra, tapi nia merasa dingin saat menyentuh tubuh yanto.
"sudah...malu kalau dilihat tetangga" bisik nia. Nia menyuruh dia masuk ke dalam rumah 'tuk ganti pakaiannya. Dia sediakan handuk dan pakaian kering lalu menyuruh mengganti pakaiannya di kamar. Yanto mengambil handuk lalu menuju kekamar sedangkan nia menyuguhkan piring berisi roti bakar pemberian yanto.

Sepintas ada yang mengganjal dalam pikiran nia, biasanya yanto tiap kali datang dengan motor kesayangannya.
"ah..Mungkin sedang dibengkel" pikirnya. Waktu itu pikiran dan hatinya dipenuh oleh kebahagiaan, jadi tidak pedulikan hal sekecil itu.

Tak lama berselang, Tiba-tiba telepon rumah berbunyi ternyata dari sahabat nia bernama doni teman yanto juga, dia mengabarkan berita duka.

Doni: " halo..nia nia.. ini doni (gugup)".

Nia:"halo, iya..Don ada apa yah?"

Doni: "nia, kamu harus kuat mendengarnya yah, kamu sabar..nia!"

Nia:"iya..Memang ada apa don (penasaran)"

doni:"nia..Yanto, Yanto kecelakaan...Dan..Dan..Meninggal. sekarang jasadnya dibawa ke RS.Rawat Budi"

nia tak percaya:"kamu jangan bercanda doni, ini orangnya ada dirumah, dikamarku sedang mengganti pakaiannya yang basah"
doni:"aku tidak bercanda nia sungguh!! (berusaha meyakinkan). Tadi, sesaat sebelum kejadian kami bertemu dijalan, saat aku datang dia sedang membeli roti bakar. Kami sempat berbicara, Setelah dia kembali melaju sekitar 50 meter, diarah berlawanan sebuah mobil pick up melaju dengan kecepatan tinggi, kemudian oleng dan..disaat itulah menabrak motor yang dikendarai yanto."

*hening*

(yang didalam rumah nia adalah roh kekasihnya)
Nia tertegun, shock dan hampir tidak percaya atas semua keterangan yang diberikan oleh doni. Tubuhnya gemetar pikirannya kacau, lalu nia terhenyak, matanya terbelalak ketika melihat piring dan bungkus makanan diatas meja yang harusnya tersedia roti bakar ternyata hilang. Dia merasa baru beberapa menit menaruh makanan itu lalu mengangkat telepon.

Masih dalam keraguan dia menoleh ke arah kamarnya yang ia yakini didalamnya dimasuki oleh yanto. Gagang telpon ia lepaskan hingga jatuh kelantai secepat kilat nia bergegas ke kamarnya, dia masuk dan tak melihat siapa-siapa didalamnya. Hanya handuk dan pakaian ganti tercecer dilantai. Dia sudah tidak ada dikamarnya. Nia jatuh tersungkur. Mulutnya menganga seolah tidak mempercayai apa yg dialaminya. dia histeris menangis menyebut nama yanto.
ayahnya pulang dan terkejut seketika mendengar nia menjerit histeris. Ditemukannya nia sudah tak sadarkan diri.

*setelah nia siuman dan hatinya dapat ditenangkan oleh keluarganya, mereka berangkat menjenguk jasad yanto. Ibunda yanto hampir tak bisa mengendalikan diri setelah melihat jasad yanto,kemudian pingsan. Yang lebih bersedih adalah nia yang ditinggalkan sang kekasih dan cinta sejatinya dan tak dapat lukiskan betapa berdukanya ia. Dia masih mengenang dan ingat dengan apa yang ia alami semalam. Roh dari yanto datang untuk terakhir kalinya. Untuk melihat dan mengatakan kata cinta kepada nia sang kekasih hatinya.

Rabu, 14 September 2011

Bidadariku

kaulah bidadariku

datang dikala senja

Memberi cahaya terang

Yang memudarkan

kegelapan malam

Mengisi jiwa kesepian..

dengan pesona cinta..

Penjaga taman surga

dalam relung hatiku..

Selasa, 13 September 2011

Cintaku Padamu Untuk Selamanya

Serpihan cinta masih tercecer dihatiku, puing- puing kenangan indah bersamamu tersimpan rapi dibenakku.

Senyummu yang indah selalu tergambar dimataku. Kadang terlintas melesat bayang wajahmu di pikiranku.

Memang kita sudah tak lagi bersama namun kau tetap kuanggap sebagai bidadari hatiku.

Kini kau jauh dipandangan mataku, hanya cinta dalam hati yang kau tinggalkan untukku.

Kau pernah menanam benih cinta ditaman hatiku, kau sirami dengan perhatian, kau beri pupuk dengan kasih sayang, dan kau pagari dengan senyuman.

Kemudian tumbuhlah kembang rindu bila kita tak bertemu. Hingga tak kusadari mekarlah bunga cinta dihatiku.

Kau isi kehampaan hidupku, temani kesendirianku,cerah terangi kegelapan hatiku, dan memberi keindahan dalam hidupku.

Namun kita memang tak bisa melawan takdir, ada pertemuan ada perpisahan. Kau tinggalkan aku bersama luka cinta yang dalam, yang hanya bisa disembuhkan oleh kehadiranmu.

Didalam kesendirianku, kegelisahan menyelimuti hatiku, kerinduan menjalar bersama aliran darahku, tiap detak jantungku menyebut namamu.

Dalam hatiku bunga cinta takan kubiarkan layu akan selalu kujaga tetap bersemi sampai napasku berhenti.

Kau selalu dihatiku, tersimpan dalam, terpendam jauh tak terselam.

Kasih...tak dapat kuhapus dirimu dari pikiranku, tak bisa kuhilangkan perasaan ini dari hatiku, tak sanggup kulenyapkan cinta ini dijiwaku, karena....

'Cintaku Padamu, Untuk Selamanya '

Ketemuan Gagal

Aku calling kamu pada hari sabtu

janji bertemu di malam minggu

malam tiba aku tunggu kamu

menuggu dibawah pohon bambu,


Aku tunggu sampai jam satu

rasa gelisah tiada menentu

hati terganggu kian terpadu

bulu kudukku saling beradu,


Lalu aku lihat sesuatu

bayangan disebelahku

aku melangkah maju

menuju kearah itu

setelah baru tahu

aku kira kamu,


Ternyata sesosok Hantu

duduk diatas batu

diam membisu

giginya satu

keteknya berbulu

napasnya bau

badanne mambu

matane metu

aku lari langkah seribu!!!!

Kerinduan Cinta

Saat ku termenung sendiri
Tanpa ada yang menemani
Hanya gelap malam sunyi
Tempat berbagi dalam sepi

Dalam angan ku ingin terbang
Kepakkan sayap kumelayang
Diatas langit kupetik bintang
Cahaya pijar sinar terang

Kudengar lagu yang sendu
Nada indah suara merdu
Melodi irama alunan syahdu
Terbuai hati selimut rindu

Terbayang lagi kisah cinta
Detik waktu lalui bersama
Jalanan berduri tak terasa
Jalinan asmara bak permata

Kini hanya jadi kenangan
Masa lalu tertinggal dipikiran
Tak mudah untuk dilupakan
Tak akan hilang diingatan

Rasa ini terpendam dalam
Harapan hampa makin kelam
Mimpi indah kian tenggelam
Rinduku jauh tak terselam

Kasih kudapat darimu lekat
Sayang dihati kekang terikat
Cinta dijiwa kujaga terawat
Bahagia selalu do'a kupanjat

Hanya kamu berada dihati
Tiada lain mampu terganti
Cinta bersemi sampai nanti
Abadi selamanya hingga mati

Bidadari Tanpa Sayap

Aku berdiri dijendela kamar melihat air hujan membasuh bumi dipagi hari. Aku lelaki penyendiri yang menatap kegelisahan hujan. Tak tampak cahaya mentari berani menembus awan mendung beserta gemuruhnya. Tetes-tetes air hujan merekat dikaca jendelaku bagai ratusan mata menatapku yang sedari tadi memperhatikannya.



aku menatap balik kearah mereka seakan terhipnotis, mendadak serasa dingin perasaanku merasuk kejiwa. Kemudian mataku kembali melihat bayangan titik
nadir; lubang hitam. Sebuah lorong waktu yang kelam,
ujungnya tak dapat
ditangkap oleh pandangan
mata..aku melangkah kedalam,
semakin tenggelam, Larut
dalam kegelapan yang
mencekam. Tubuhku melayang hingga muncul didepanku sebuah pancaran
sinar.


Sebuah titik sinar yg mulai meredup
menarikku dan masuk didalamnya, semakin lama membesar dan
melebar. Sinar itu Membentuk
seperti dinding waktu..aku menembusnya seperti roh yang keluar dari jasadnya. Terpana mata ini seketika, dihadapanku sebuah taman
seindah surga. taman yg sederhana ditengahnya
dihiasi penuh bunga,
dibatasi oleh sungai kecil
bening penuh bebatuan.




Dari kejauhan ada sebuah
pohon yg rindang menarik perhatianku. aku melangkah kian mendekat,
seekor kupu-kupu seperti
menuntunku membawa
aku ketempat pohon itu
berada. Aku terkesima
dibawah pohon yg teduh terlindung dari pancaran
matahari, ada sosok
Bidadari Tanpa Sayap. Jantungku berdegup kencang saat memandangnya. Wajahnya cantik ayu nan mempesona. Matanya bagai batu shafir biru dgn
bibir merah delima,
wanginya aroma 1000
bunga bergaun putih sutra. Aku menatap takjub seperti segala keindahan alam semesta menyatu pada
tubuhnya. Sedang ia duduk
termangu
memandang kedua burung
merpati putih sedang
membangun sarang. Aku menghampirinya dgn
Sedikit canggung, dia menatap dgn tersenyum kepadaku.



Aku
Bertanya siapa dirinya, dia menjawab dia
adalah penjaga taman
tersebut, namanya wulan
maharani. Lalu dia berkata, "aku tetap disini menunggu
hingga waktunya tiba..".
Aku bertanya: "waktu untuk
apa?".dia menjawab."waktu hingga dirimu membawa
mahkota dari cahaya,
setelah itu kau bisa
membawaku kemana saja
yg engkau inginkan".



Sabtu, 10 September 2011

Setangkai Kata

Blog itu isinya apaan yah?
Semacam tempat curhatan gitu yah..

Berarti sama aja dengan buku diary gitu kan yah..

Kalo begitu sekarang gue punya buku diary pribadi donk.

Anyway karna ini diinternet bisa diakses oleh siapa aja berarti bukan pribadi lagi donk namanya.

Baiklah kalau ada orang atau siapapun yg mampir ke blog gue (walaupun gue yakin gak bakalan ada) gue cuma pengen nyampein sesuatu bahwa inilah blog gue dan di blog inilah tempat gue menadah perasaan, menampung kisah, berbagi cerita, menulis dan menyuguhkan potongan catatan-catatan kecil sisi lain dari kehidupan gue.

Enjoy aja...

Tips: sebelum membacanya coba deh siapin cemilan, rokok, kopi, bodrex, minyak angin dan jangan lupa juga kantong plastik buat antisipasi jaga-jaga kalau selama ngebaca blog ini kepala anda merasa mau pecah, pusing-pusing dan mual-mual mau muntah.

Semoga muntahnya bermanfaat....

Kamis, 01 September 2011

Suasana Lebaran (bag3/habis)

gue bangun pagi disaat iler gue masih basah didagu. Liat jam ternyata jam 6 lebih dikit, perasaan gue tenang aja karna sang surya pun belum menampakkan sinarnya. Gue mandi, ganti baju koko, sarapan trus...Jam 6:30 gue pergi ke masjid tuk tunaikan sholat ied.




sampe gerbang gue terperanjat kaget, gue ngga nyangka jam segini tuh udah telat banget, mesjid udah penuh oleh jamaah + sendal-sendalnya. bahkan banyak orang yang ngga kebagian tempat duduk cuma nangkring ditempat parkiran motor. Dari sini gue dapet rumus:
Sholat Ied
( jam 06:30 am + masjid penuh + banyak sendal = ngga kebagian tempat duduk )




tapi berlanjut kawan, gue ngga sendiri berdiri diparkiran, hingga saat sholat ied dilakukan gue tetap sholat ditempat parkiran *mau dimana lagi, tempat yang kosong cuma di toilet*




setelah selesai sholat, dilanjutkan dengan ceramah khutbah. Lalu, rasa harupun tiba setelah imam membaca shalawat, itu tanda kami berdiri saling bersalaman, memaafkan satu sama lain. Yang muda mencium tangan kepada yang tua, sambil membuat barisan melingkar kaya orang ngantri kupon, disaat bersamaan kami sempat bercanda, 'awas dompet..awas dompet' *takut ada copet* secara orang pake sarung engga bakalan ada yang bawa dopet.



rasa haru terlihat sama orang-orang yang ikhlas, mereka memaafkan kesalahan yang menyakiti hatinya. Begitupun sebaliknya, yang merasa punya banyak salah hari itu tidak takut tidak dimaafkan, contoh..gue sendiri.




sampe rumah kpd orang tua gue sungkem, adek gue, kakak gue, paman-bibi gue, ponakan gue sama-sama saling memaafkan. Betapa mulianya hari itu, wahai sodara-sodara sekalian.
End